Kesehatan

Kenapa Lansia Sering Terkena Asam Urat? Berikut Penjelasannya

142
×

Kenapa Lansia Sering Terkena Asam Urat? Berikut Penjelasannya

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Serangan asam urat, atau yang dikenal dengan istilah gout, semakin menjadi perhatian serius dalam menjaga kesehatan lansia di Indonesia. Meskipun sering dianggap sebagai kondisi yang tak terhindarkan seiring bertambahnya usia, para ahli medis menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam mencegah dan mengelola penyakit ini.

Faktor-Faktor Pemicu Serangan Gout pada Lansia

Menurut Dr. Andi Permana, spesialis reumatologi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN), ada beberapa faktor utama yang meningkatkan risiko asam urat pada lansia. “Obesitas dan pola makan tinggi purin memang menjadi penyebab klasik, tetapi ada faktor lain yang sering diabaikan, seperti efek obat-obatan dan kondisi medis yang mendasari,” ujar Dr. Andi.

Selain obesitas dan konsumsi makanan berpurin tinggi, penggunaan obat-obatan seperti diuretik untuk mengendalikan hipertensi serta asporin, sering kali memperparah keadaan. “Obat-obatan ini menghambat kemampuan ginjal untuk membuang kelebihan asam urat dari tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan penumpukan dan serangan gout,” jelasnya.

Dr. Andi juga menambahkan bahwa lansia yang sedang dalam masa pemulihan pasca operasi atau cedera, lebih rentan terhadap serangan gout. “Stres fisik pada tubuh selama proses penyembuhan dapat memicu peningkatan kadar asam urat,” katanya.

Peran Gaya Hidup dan Pencegahan

Namun, kabar baiknya adalah serangan gout dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup. Para ahli merekomendasikan lansia untuk memantau asupan makanan, terutama yang tinggi purin seperti jeroan, makanan laut, dan daging merah. “Menjaga berat badan ideal melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur sangat penting,” ungkap Dr. Siti Rahmah, ahli gizi dari Universitas Indonesia.

Di luar pola makan, kebiasaan sehat lainnya seperti menghindari alkohol, mengelola stres, dan memperbanyak asupan air putih juga berperan besar dalam mencegah serangan asam urat. “Air putih membantu ginjal bekerja lebih efektif dalam membuang asam urat, sementara manajemen stres membantu menjaga keseimbangan hormon yang berpengaruh pada metabolisme tubuh,” tambah Dr. Siti.

Pendekatan Holistik untuk Kesehatan Lansia

Pemerintah dan lembaga kesehatan kini juga mulai mengadopsi pendekatan holistik untuk kesehatan lansia. Pusat-pusat kesehatan di berbagai daerah mulai mengintegrasikan program pencegahan gout dalam pelayanan mereka, dengan melibatkan tim medis multidisiplin yang terdiri dari dokter umum, spesialis reumatologi, ahli gizi, dan psikolog.

“Pendekatan holistik ini bertujuan untuk menangani kesehatan lansia secara menyeluruh, tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan dan peningkatan kualitas hidup,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dr. Rina Herlina.

Membangun Kesadaran dan Edukasi

Langkah penting lainnya adalah membangun kesadaran di kalangan masyarakat. Kampanye edukasi mengenai pencegahan gout dan pentingnya gaya hidup sehat bagi lansia kini gencar dilakukan. “Kesadaran masyarakat sangat penting untuk menurunkan angka kejadian gout di kalangan lansia. Dengan informasi yang tepat, kita bisa mencegah banyak kasus yang sebenarnya dapat dihindari,” tutup Dr. Rina.(*)

Foto : Kompas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *