Tangerang – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyampaikan pesan penting tentang kaidah ajaran Islam dalam mengelola tanah sebagai anugerah dari Allah SWT. Pesan itu ia sampaikan saat mengisi khotbah Jumat di Masjid Agung Abdul Mu’in, Desa Kalibaru Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Jumat (24/1/2025).
Dalam khotbahnya, Menteri Nusron menegaskan bahwa tanah bukan hanya sekadar aset ekonomi, tetapi juga amanah yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab. “Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Salah satu bentuk pertanggungjawaban kita adalah mengelola tanah dengan cara yang adil, tidak merusak, dan membawa manfaat bagi sesama,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa dalam Islam, kepemilikan tanah tidak boleh mengarah pada keserakahan yang merugikan orang lain. “Rasulullah SAW mengajarkan bahwa hak atas tanah harus digunakan untuk kemaslahatan umat. Jangan sampai ada tanah yang dikuasai segelintir orang sementara yang lain kesulitan mendapatkan lahan untuk tempat tinggal atau bertani,” tambahnya.
Selain itu, Menteri Nusron juga menyinggung pentingnya menjaga tanah agar tetap produktif dan berkelanjutan. Ia mencontohkan praktik wakaf sebagai bentuk pengelolaan tanah yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. “Tanah yang dimanfaatkan untuk kepentingan umum, seperti masjid, sekolah, atau lahan pertanian wakaf, akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya,” katanya.
Di akhir khotbah, ia mengajak para jamaah untuk lebih peduli terhadap persoalan agraria di lingkungan masing-masing. “Mari kita kelola tanah dengan bijak, hindari konflik, dan pastikan hak-hak setiap orang terpenuhi. Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga keseimbangan di dunia, tetapi juga mendapat berkah di akhirat,” tutupnya.
Seusai khotbah, Menteri Nusron juga berbincang dengan masyarakat setempat mengenai program sertifikasi tanah dan upaya pemerintah dalam menyelesaikan berbagai sengketa pertanahan.(*)
