KUALASIMPANG – Bencana banjir yang terjadi di Aceh Tamiang merusak lahan pertanian seluas 110 hektare, menurut data dari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang. Plt Kadistanbunak Aceh Tamiang, Yunus, menyebutkan bahwa kerusakan tersebar di beberapa kecamatan, dengan Seruway sebagai wilayah terparah.
“Di Seruway, ada sekitar 44 hektare sawah yang rusak parah akibat banjir,” kata Yunus, Selasa (22/10/2024). Musibah ini tidak hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga menghantam lokasi persemaian bibit padi yang dipersiapkan untuk musim tanam rendeng.
Meski sebagian besar sawah sedang memasuki masa panen, yang membantu mengurangi kerugian, Yunus menekankan bahwa kerusakan persemaian bibit bisa berdampak pada rendahnya luas tambah tanam (LTT) di Aceh Tamiang.
Pemerintah daerah berencana menggunakan bantuan benih dari APBN dan Otsus untuk menggantikan bibit yang terendam banjir.(yd)