Kriminal

Pembalakan Liar Menggunduli Hutan Babahrot, WALHI Desak Tindakan Tegas APH

340
×

Pembalakan Liar Menggunduli Hutan Babahrot, WALHI Desak Tindakan Tegas APH

Sebarkan artikel ini

Banda Aceh – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh mengungkapkan bahwa hutan di Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya (Abdya) semakin gundul akibat aktivitas pembalakan liar yang tidak terkendali. WALHI meminta aparat penegak hukum (APH) untuk segera menindak tegas para pelaku.

Deputi WALHI Aceh, Muhammad Nasir, dalam keterangan yang dirilis pada Senin (10/6/2024), mengungkapkan bahwa sejak tahun 2015 hingga 2022, Kecamatan Babahrot telah kehilangan tutupan hutan seluas 2.085 hektare dari total luas wilayah Abdya yang mencapai 73.103 hektare. “Ini menunjukkan kerusakan hutan di sana sangat parah dan berpotensi memicu krisis ekologi,” ujar Nasir.

Nasir menjelaskan bahwa di kecamatan lain di kabupaten tersebut, kehilangan tutupan hutan rata-rata berada di bawah 100 hektare atau sekitar 113 hektare dalam periode yang sama.

Kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Babahrot, yang menurutnya, menjadi ancaman nyata bagi ekosistem lokal. “Jika tidak segera diatasi, bencana ekologis dan krisis iklim besar kemungkinan akan terjadi,” tambahnya.

Aktivitas pembalakan liar di Babahrot diduga sudah berlangsung lama tanpa tindakan nyata dari pihak berwenang. Nasir mengkhawatirkan bahwa perusakan hutan semakin meluas hingga ke kawasan hutan desa, dengan para pelaku bahkan berani beroperasi secara terang-terangan. Kayu hasil pembalakan liar, kata Nasir, sering terlihat dikumpulkan di tepi jalan raya.

“APH, termasuk kepolisian dan Gakkum, serta pihak terkait lainnya, harus segera bertindak. Pembalakan liar ini harus dihentikan dan para pelaku harus diberikan sanksi tegas,” tegas Nasir.

Ia menambahkan bahwa penegakan hukum yang lemah hanya akan mempercepat kerusakan hutan di Babahrot. “Kita berharap ada keadilan dalam memberantas pembalakan liar yang merajalela di Kecamatan Babahrot. Bila kita membiarkan, hutan di sana akan semakin hancur,” tutup Nasir.

Foto : Dok. WALHI Aceh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *