Nanggroe

Jembatan Utama Desa Naleung Rusak, Warga Aceh Timur Harus Menggunakan Rakit Setiap Hari

324
×

Jembatan Utama Desa Naleung Rusak, Warga Aceh Timur Harus Menggunakan Rakit Setiap Hari

Sebarkan artikel ini
Masyarakat Desa Naleung, Kecamatan Julok, Aceh Timur, kini setiap hari menggunakan rakit untuk bepergian dan membawa hasil bumi setelah jembatan di kawasan itu ambruk setahun lalu.

Aceh Timur – Kerusakan serius yang dialami jembatan utama yang menghubungkan Desa Naleung Kecamatan Julok, Aceh Timur dengan desa tetangga telah memaksa warga setempat untuk menggunakan rakit sebagai alat transportasi sehari-hari.

Jembatan berusia puluhan tahun itu mengalami kerusakan yang parah, bahkan sempat miring seperti wahana permainan Roller Coaster sebelum akhirnya roboh ke sungai. Hal ini telah berlangsung hampir setahun dan telah mengganggu aktivitas dan mobilitas warga, terutama dalam mengangkut hasil produksi kebun atau laut.

Muhammad Nasir, seorang warga lokal, menyatakan bahwa meskipun berisiko tinggi, mereka terpaksa menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai.

“Walaupun berisiko, transportasi masyarakat di sini selama beberapa bulan terakhir menggunakan rakit tradisional yang dirakit dari sampan atau getek,” ujarnya kepada Bithe.co pada Rabu (29/5/2024).

Selain warga dewasa, anak-anak sekolah juga bergantung pada rakit sederhana tersebut untuk mencapai tujuan mereka.

“Saat arus sungai deras, situasinya sangat berbahaya. Namun, kami tetap harus melewati sungai dengan rakit, termasuk anak-anak kami yang pergi ke sekolah,” tambah Sekretaris Desa (Sekdes) Gampong Naleung, Ridwan.

Ridwan mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mempercepat perbaikan jembatan tersebut.

“Jembatan ini sangat penting bagi perekonomian masyarakat. Kami telah meminta kepada Pemerintah Kabupaten agar pembangunan jembatan dapat segera dilakukan,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam tahap kampanye Pemilihan Legislatif/Pemilihan Presiden 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Anggota DPR RI telah meninjau lokasi tersebut dan berjanji untuk memperbaiki jembatan tersebut sesegera mungkin.

Kepala SMKN 1 Julok, Faisal, menyebutkan bahwa dampak kerusakan jembatan tersebut membuat para siswa sering terlambat datang ke sekolah karena harus menunggu air pasang untuk menyeberangi sungai dengan rakit.

“Pemerintah harus segera mengatasi perbaikan jembatan Naleung agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal,” tegasnya.(*)

Foto : Serambi Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *