Banda Aceh – Harga emas yang mencapai Rp4 juta per mayam telah berdampak signifikan pada mahar pernikahan di Banda Aceh. Pedagang emas di Pasar Aceh, Daffa, mengungkapkan bahwa mahar yang biasanya berkisar antara 15 hingga 20 mayam kini turun menjadi sekitar 10 mayam.
“Kini rata-rata mahar pernikahan di Banda Aceh hanya 7-10 mayam, padahal biasanya antara 15-20 mayam,” ujar Daffa saat diwawancarai oleh HabaAceh.id pada Selasa (28/5).
Menurut Daffa, kenaikan harga emas selama setahun terakhir menjadi faktor utama penurunan ini. Di saat yang sama, kondisi perekonomian masyarakat Banda Aceh juga sedang melemah, sehingga daya beli mereka menurun.
“Pernikahan tetap berlangsung, tapi jumlah maharnya yang berkurang. Ekonomi masyarakat sedang melemah, uangnya kurang,” jelas Daffa.
Harga emas murni dengan kadar 99 persen saat ini mencapai Rp3.910.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan. Setelah ditambah ongkos pembuatan, harganya bisa mencapai Rp4.060.000 per mayam.
Namun, meski harga emas tinggi, masyarakat Banda Aceh masih memandang emas sebagai sarana tabungan dan investasi yang aman.
“Masyarakat tetap memilih emas karena fisiknya jelas ada dan jika dijual, uangnya langsung diterima cash,” pungkas Daffa.(*)