BANDA ACEH – Kuasa Usaha Ad Interim atau Penjabat Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Michael F. Kleine menemui Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar pada Rabu, 28 Februari 2024.
Pada kesempatan tersebut, Michael F. Kleine dan rombongan berdiskusi banyak dengan Wali Nanggroe, mulai dari topik sejarah perdamaian Aceh, hingga rencana kerjasama dalam berbagai bidang yang berpotensi.
“Aceh memiliki proses sejarah yang panjang untuk mencapai perdamaian, mulai dari perundingan Tokyo (2003) hingga Helsinki (2005). Kita telah buktikan, dan akan terus merawat perdamaian ini,” kata Wali Nanggroe.
Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga menjelaskan perkembangan realisasi MoU Helsinki, dan progres pembangunan Aceh dalam berbagai bidang.
“Butuh waktu yang panjang untuk membangun. Jadi kita terbuka bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di Aceh. Agar Aceh dapat berkembang lebih cepat,” kata Wali Nanggroe.
Salah satu potensi yang dipaparkan Wali Nanggroe kepada Michael F. Kleine adalah mengenai cadangan karbon yang dimiliki Aceh.
“Potensi karbon Aceh sangat besar, dan itu sangat berguna untuk dunia dalam mengatasi climate change,” sebutnya.
Michael usai pertemuan dengan Wali Nanggroe mengatakan pertemuan tersebut sangat luar biasa.
“Kami baru saja mengadakan pertemuan yang luar biasa, membahas sejarah panjang tentang Aceh dan Amerika Serikat juga,” kata Michael
Michael sendiri telah bertugas di Indonesia sejak 2021, sebelumnya dia menjabat Wakil Duta Besar.
“Kami berharap Aceh dan Amerika Serikat dapat berjalan bersama, untuk meraih masa depan yang lebih baik,” kata Michael.
Sumber: AJNN.Net
Foto: Humas Wali Nanggroe